Ad Code

Setia Hati Terate Sebagai Sekolah Kehidupan

 

Ilustrasi: Suasana sesi wejangan Sesepuh kepada siswa di sela Ujian Kenaikan Tingkat

PSHTLAMPUNGTENGAH.COM - Bila seseorang berlatih di SH Terate kemudian untuk beberapa waktu tertentu sesuai aturan organisasi (tentunya setelah menyelesaikan materi pokok sebagai syarat pengesahannya), maka dapat dikatakan dia telah selesai dan berhak menyandang gelar sebagai Warga SETIA HATI TERATE.

Namun, pelajaran hidup sesungguhnya tiada pernah usai. Karena keyakinan kita terhadap kebenaran yang diterima haruslah diuji oleh waktu dan romantika di jalan kehidupan. Kita bisa memahami suatu pengetahuan, namun kita akan benar-benar mengerti sulitnya menerapkan pengetahuan tersebut manakala terlibat langsung dalam pergumulan pilihan demi pilihan dalam hidup.

Demikian, sampai pada akhirnya kita akan terus belajar memahami makna dari pesan yang tersurat maupun tersirat yang seringkali tersembunyi dalam simbolisme ajaran Setia Hati Terate. Pemahaman dan kebijaksanaan kita akan terus berkembang terhadap ajaran Setia Hati seiring kematangan inteligensi, mental dan spiritual.

Seperti misalnya Pencak Silat sebagai pelajaran ragawi. Bermula dari sebuah pemahaman bahwa dengan Pencak Silat seseorang akan mampu membela dirinya manakala terjadi serangan dari luar. Maka seseorang yang sudah sampai pada tahap tertentu akan memahami bahwa pencak silat bukan sekadar sistem pembelaan diri semata, melainkan sebagai media untuk meningkatkan kepercayaan diri dan untuk menuntun pada pengenalan hakikat diri pribadi.

Tentu saja pemahaman itu akan terus meningkat sampai pada kesadaran bahwa hakikat beladiri adalah kemampuan menghindarkan diri dari sebab-sebab yang mendatangkan malapetaka. Sebagai contoh kita belajar tangkisan keluar menggunakan tangan untuk menghalau manakala terjadi serangan muka oleh lawan.

Maka Pesilat yang telah memahami esensi beladiri, belajar pula bagaimana agar lawan tidak sampai memukul kita, sehingga kita tidak perlu menggunakan tangkisan. Dan tidak perlu juga bertarung / berkelahi. Tentu saja dengan menghindari segala sesuatu yang berpotensi menimbulkan masalah sehingga tidak perlu ada drama pertikaian.

Pelajaran kehidupan semacam itulah yang mestinya kita gali di sepanjang hayat. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk berhenti belajar. Di SH Terate pelajaran / petunjuk semacam itu banyak sekali, tergantung daya serap dari masing-masing individu.

Pada akhirnya, malalui tulisan ini kami selalu berharap kepada segenap Warga Setia Hati Terate. Tetaplah istiqomah di jalan Setia Hati. Pererat tali Persaudaraan, jaga keguyubrukunan dan selalu belajar agar keberadaan setiap insan Setia Hati memberikan rasa damai serta menjadi Rahmat bagi alam semesta.

"...Setia Hati mengajak serta para Warganya untuk menyingkap tabir/tirai yang menyelubungi Hati Nurani, letak dimana Sang Mutiara Hidup bertahta..."
(Mukadimah PSHT)


Penulis: @mtaribowo
(Pengurus PSHT cabang Lampung Tengah)

Posting Komentar

0 Komentar